Di Indonesia saat ini banyak beredar produk-produk air minum dalam kemasan dengan berbagai merek.
Peredaran produk-produk AMDK tersebut meiliki jenis dan macam yang berbeda. Kualitas dari produk air
minum tersebut, tergantung bagaimana air tersebut di olah untuk menjadi air yang layak untuk diminum. Berikut ini
Pengertian / definisi air minum menurut SNI 01-3553-2006
1. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Air baku yang telah diproses, dikemas dan aman diminum mencakup air mineral dan demineral / air murni.
2. Air Baku:
Air yang memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Air Mineral:
Air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral.
4. Air Demineral / Air Murni / Non Mineral
Air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan proses setara.
Berikut ini adalah ulasan singkat atas perbedaan antara mineral organik dan anorganik :
mineral organik : Mineral ini bersumber dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung karbon
dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral ini mengandung karbon dan elektron, mereka
berputar searah jarum jam di dalam tubuh manusia. Selain itu sel-sel ini dapat membentuk ikatan ion dengan
tubuh dan dapat dengan mudah terurai menjadi bahan-bahan untuk membantu fungsi tubuh, seperti perbaikan
jaringan. Mineral organik umumnya terkandung didalam susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran,
kacang-kacangan dan buah-buahan.
Mineral Anorganik : Mineral ini berasal dari dalm bumi (batu-batuan dan tanah), tanpa karbon dan tidak bisa
membawa kehidupan pada sel-sel di dalam tubuh manusia dan binatang. Tubuh manusia memperlakukan mineral ini
seperti racun, tidak dapat dicerna dan tidak mudah rusak. Elektron mineral anorganik bergerak berlawanan jarum jam,
tidak sinkron dengan seluruh tubuh manusia. Oleh tumbuhan mineral anorganik dapat diubah menjadi mineral organik melalui
proses fotosintesis yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
Mari kita bahas lebih lanjut tentang efek negatif yang dimiliki oleh mineral anorganik. Mineral anorganik dikeluarkan
dari air selama siklus air secara alami, yaitu selama penguapan oleh sinar matahari, hanya air itu sendiri yang menguap
tanpa molekul lain, dengan meninggalkan mineral anorganik dimana air tersebut menguap. Proses semacam ini biasa disebut
sebagai penyulingan. Jadi mengapa air ini dihapus dari air minum murni ?
mineral anorganik larut karena pasokan air berjalan melalui tanah. Mineral anorganik yang terkandung di dalam air tanah
antara lain mengandung unsur seperti Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium,
Alumunium atau bahan-bahan kimia hasil dari resepan tanah dan lain sebagainya. Mineral anorganik ini tidak dapat
dimanfaatkan oleh manusia maupun hewan. Namun bisa digunakan untuk tanaman, karena mereka adalah organisme yang mapu
mengubah mineral anorganik menjadi mineral organik melalui proses fotosintesis.
Namun mineral anorganik yang masuk ke sumber air minum, jika dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh manusia, pada kenyataannya
tidak dapat membantu banyak bahkan merugikan kita. Hal ini bisa terjadi karena bahan kimia anorganik tidak dapat menyerap
nutrisi ke dalam dinding sel. Seperti kita ketahui bahwa setiap masing-masing unsur tersebut mempunyai berat jenis atau
bahan kimiawi yang bilamana tidak dapat dikeluarkan akan menumpuk pada organ-organ tubuh manusia. Sehingga lama-kelamaan
akan dapat merusak tubuh kita terutama bagian ginjal dan hati, dimana kedua organ tubuh tersebut berfungsi sebagai filter
bagi tubuh. Penumpukan dan pengendapan yang disebabkan oleh mineral anorganik tersebut dapat menyebabkan antara lain
batu ginjal, batu empedu, pengerasan arteri, diabetes. Endapan tersebut dapat pula terjadi pada persendian sehingga
dapat menyebabkan arthritis.
Dr. Norman W. Walker, penulis buku tentang air, mengatakan bahwa jika seseorang minum 2 liter air sehari dalam kurun
70 tahun, maka total air yang diminum 4.500 galon. Jika yang diminum nukan air murni, Dr. Walker memperkirakan air
tersebut akan mengandung 200 higga 300 pon batuan, termasuk kapur, magnesium dan deposit mineral lain yang tidak
diperlukan oleh tubuh. Dia mencatat bahwa banyak dari mineral ini akan dikumpulkan oleh darah sebagai zat cair
dalam tubuh dan sistem getah bening yang aka dieliminasi melalui saluran ekskretoris. Namun tidak semuannya bisa
dikeluarkan dari dalam tubuh, beberapa akan tinggal di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
***
sumber:
SNI-01-3553-2006.pdf
http://www.freedrinkingwater.com/water-education3/25-water-organic-inorganic-minerals.htm